Hari ini
kegiatan belajar mengajar disekolahku berjalan seperti biasa,dan aku pun menjadi
lebih semangat karena dihari ini ada mata pelajaran yang sangat aku suka yaitu
tahfidz,yang dimulai setelah sholat dzuhur berjamaah. Bu’ Lina, guru tahfidz ku
yang terlihat sangat cantik dan masih terbilang muda, yang sudah berstatus ‘menikah’
alias sudah punya suami. Hari ini bu’ Lina membuat suasana belajar yang berbeda
dari hari-hari biasanya, ya mungkin agar anak-anak tidak merasa jenuh dan bosan
dalam belajar. Kali ini bu’ Lina membuat permainan “jujur-jujuran”. Guruku yang
satu ini bisa dibilang guru yang sangat “care” dengan murid-muridnya. Bu’ Lina tau tentang masalah-masalah yang
sering membuat kita senang atau galau sekalipun. Kali ini bu’ Lina ingin
mengetahui siapa sih orang yang sebenarnya disukai anak-anak saat ini. Teman-temanku
meberitahu dengan jujur siapa orang yang mereka suka, ya walaupun sedikit
malu-malu. Tapi setidaknya itu bisa melegakan perasaan mereka. Tak semua
teman-temanku berani mengungkapkan hal itu, ada juga yang memang tak
menginginkan orang-orang tau siapa yang dia suka dan akhirnya dia tak
mengatakannya. Tiba saatnya giliranku sekarang untuk mengungkapkan hal itu. Aku
juga merasa sedikit malu untuk mengungkapkan hal itu. Dan akhirnya aku tak
mengatakannya didepan teman-teman. Seusai mata pelajaran tahfidz berakhir,dan
anak-anak pun beranjak meninggalkan ruang kelas,sehingga kelas tahfidz menjadi
sepi, hanya aku dan bu’ Lina yang tersisa. Bu’ Lina pun menanyakan hal itu lagi
kepadaku.
“kamu
sebenarnya suka sama siapa sih, Tya? Udah,juju raja sama ibu.” Tanyanya penasaran.
“hhmm..
nggak sama siapa-siapa ko bu’, hehe.” Jawabku singkat.
“Gak
usah bohong, ibu tau ko kamu lagi suka sama seseorang, tapi orangnya siapa? Ibu
pensasaran nih.” Bujuknya.
“Hhmm..
tapi jangan bilang siapa-siapa ya bu’.” Pintaku.
“Iya..
emang siapa si?” tanyanya lagi.
“hhmm..
saya suka sama.. kak Fadil bu’, jangan bilang-bilang ya bu’, please..!” Jawabku
sambil memohon.
“oohh
pak Fadil? Haha..Kenapa kamu bisa suka sama dia Tya? Emangnya apa yang kamu
suka dari dia?” tanyanya,sambil sedikit meledekku.
“ya
banyak bu, udah baik,sholeh, pintar lagi.. hehe.” Jawabku memuji kak Fadil.
“oohh…
ciiee.. ya gak apa-apa kamu suka sama dia, tapi jangan sampai itu bikin
nilai-nilai kamu jadi turun loh, malah kalo bisa kamu jadiin dia sebagai
motivasi belajar kamu biar jadi lebih giat lagi.” Sarannya.
“Ok
bu’, InsyaAllah saya akan jadi lebih baik lagi. Hehe. Yaudah ya bu’, saya mau
kekelas selanjutnya,nanti ketinggalan lagi...” Jawabku.
“Memangnya
habis ini pelajaran apa?..” tanyanya.
“Matematika
bu’ hehe.” Jawabku sambil tersenyum.
“waahh
enak dong ketemu pak Fadil ni ye.. pantesan semangat.. ciiee… ehm..” jawabnya
sambil meledekku.
“Ahh
apaan si bu’, yaudah ya bu, nanti saya telat. Kan gak enak sama kak Fadilnya. Hehe oiya, soal yang tadi
jangan bilang siapa-siapa ya bu’, ok?” jawabku.
“Ok
InsyaAllah. Yaudah sana, nanti ditungguin pak Fadil loh.. hehe.” Ledeknya.
“Ihh
apaan si ibu. Yaudah saya keluar dulu ya bu’. Assalamu’alaikum..” ucapku.
“Wa’alaikumsalam..”
jawabnya
Aku pun segera menuju ruang Matematika, yang
memang mata pelajaran terakhir dihari ini. kini aku pun menjadi lebih
bersemangat untuk belajar matematika,dan aku mulai menyukai pelajaran ini,
ternyata tak sesulit yang aku banyangkan selama ini ya.. hahaha mungkin karena
selama ini aku tak pernah serius memperhatikan pelajaran ini.
Waktu
menunjukkan pukul 15.30 WIB. Suara bel pun berbunyi, tanda berakhirnya kegiatan
belajar mengajar dihari itu. Sudah masuk waktu Ashar, sekarang waktunya sholat
ashar berjamaah. Seusai sholat, ada beberapa informasi yang disampaikan oleh
guru-guru. Salah satunya adalah informasi tentang akan dilaksanakannya UAS
(Ujian Akhir Semester) 2 minggu lagi. Aku harus mempersiapkan segalanya untuk
menghadapi itu, jangan sampai hasilnya mengecewakan orangtuaku. Hari ini, aku
akhiri dengan senyum semangatku. Tak sabar menunggu hari esok untuk bertemu
dengannya lagi.
2 minggu telah berlalu. Kini tiba
saatnya untuk UAS. 1 minggu ini adalah hari yang sangat menyibukkanku dengan
belajar. Aku harus berusaha keras, agar hasilnya nanti tidak mengecewakan. Satu
minggu setelah berakhirnya UAS (Ujian Akhir Semester) disekolahku, kini tiba
saatnya untuk pengambilan rapor. Hari ini orangtuaku akan datang terlambat,karena
orangtuaku juga mengambilkan rapor adikku yang bersekolah disekolah yang
berbeda dengan ku dan juga sangat jauh. Jadi aku harus mengalah. Aku datang
kesekolah terlebih dahulu untuk melihat hasil belajar teman-temanku selama
ini,apakah bagus atau tidak. Tapi dihari ini hal aneh yang aku rasakan. Kenapa kebanyakan
anak-anak meledekku dengan kak Fadil?? Apakah mereka tau yang sebenarnya?? Tapi
mereka tau dari siapa?? Aku jadi tambah bingung.
Dari rapor yang diambil oleh
orangtuaku, hasil belajarku selama ini ternyata lebih baik, dan tidak
mengecewakan orangtuaku. Syukurlah.. beruntungnya aku tak mendapatkan hukuman
atas hasil belajarku. Malah, di waktu libur ku yang 3 minggu ini, aku diajak
untuk mudik, menengok nenekku di Jawa Tengah. Senangnya hatiku, akhirnya bisa
refreshing juga setelah 1 minggu dipusingkan dengan soal-soal ujian yang
menantang. Besok, sabtu pagi aku akan berangkat menggunakan mobil pribadi yang
dikemudikan oleh Papahku sendiri, yang memerlukan waktu 7 jam untuk sampai
disana. Papahku memang hebat, masih kuat menempuh perjalanan jauh sendiri tanpa
bantuan.
Udara sejuk dan suasana yang masih
asri, menyapaku disetiap pagi. Aku sudah 2 hari berada dikampung halamanku. Baru
beberapa hari saja tak bertemu, rasanya aku sudah merindukan sosok guru
matematika ku itu. Apa kabar ya dia?? Aku terdiam, sejenak memikirkannya.
Tiba-tiba….Tiiinnnuutttt…..!! Hp ku berdering, tanda ada pesan masuk. Langsung saja
aku ambil Hp ku .Aku kaget, ternyata pesan dari kak Fadil. Langsung saja aku baca
pesannya.
Aku
membaca SMS itu sudah seperti orang gila, yang senyum-senyum sendiri hanya
karna membaca SMS. Ya ALLAH… keajaiban apa ini..? SUBHANALLAH.. !!. Ini adalah
hari terindah dihidupku. J
==> TO BE CONTINUED <==