Laman

Change Background of This Blog!


Pasang Seperti Ini

Senin, 27 Februari 2012

Cerpen => Do’a Untuk Bunda <=


­
       Mentari pagi memaksaku untuk membuka mataku. Kutatap jendela yang menghadap ke arah mentari. Sinarnya menembus celah ventilasi. Bahkan mampu merambat lurus menerjang kaca jendela. Berat rasanya ku meninggalkan tempat tidurku yang berantakan itu. Tapi Bundaku sudah mengetuk pintu kamarku berulang ulang. Terpaksa aku meninggalkan kamarku dengan langkah yang berat. “Nadia… ayo bangun sayang, cepat mandi,nanti kamu telat kesekolah..” Panggil bunda sambil mengetuk pintu kamarku. “Iya bundaa..” sahutku. Langsung saja kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi. Setelah 5 menit aku mandi, kini aku sudah rapih dan wangi, sekarang aku siap berangkat kesekolah, tapi sbelum itu aku harus sarapan dulu. Sebenarna sih aku paling malas yang namanya sarapan, tapi  karena bundaku yang memaksa, baiklah akan kuturuti. Oiya, namaku Nadia Qurotunnissa, tapi bundaku dan kakakku biasa memanggilku  Nadia. Kini aku duduk dikelas delapan, di “SMP Islam Karya Bangsa” diJakata. Aku tinggal bersama Ayah,Bunda dan seorang kakak perempuanku, Aisyah namanya, ia duduk dikelas sebelas di “SMA Kartini”. Kurasa suasana pagi ini ada yang berbeda, ternyata benar, biasanya kami duduk berempat, aku,ayah bunda dan kak Aisyah, tapi pagi ini kami hanya bertiga, ayah sudah berangkat sejak subuh tadi sebelum aku bangun. aku mulai tak mengerti, entah kenapa akhir-akhir ini aku jarang sarapan bersama ayah, setiap kutanya bunda jawabanya selalu  tak tau dan langsung mengalihkan pembicaraan. Aku jadi semakin bingung, sebenarnya ada apa sih??
            Waktu menunjukkan pukul 06.30 WIB, aku harus berangkat sekolah supaya tak telat. Aku berangkat bersama kakaku yang mengendarai motor kesekolahnya, karena sekolah kak Aisyah melawati jalan sekolahk, jadinya aku selalu berangkat bersama dia. Sesampainya disekolah, aku langsung menuju ruang kelasku, kelas 8.7. aku disambut dengan senyuman manis dari 3 orang sahabatku Siska, Reno, dan Rizal. Merek adalah sahabat terbaikku. Kami sudah hamper tiga tahun bersahabat sejak dari SD. Kami selalu bersama, canda tawa dan air matapun kita lewati bersama. Siska termasuk siswi yang cerdas dikelasku, terlebih  dalam bidang Bahasa Inggris,sedangkan Reno menyukai bidang olahraga dan Rizal menyukai matematika. Aku sangat sayang sama mereka, bagiku mereka adalah sahabat yang hampir sempurna dihidupku. J “assalamu’alaikum semua.. “ sapaku.”waalaikumsalam…” jawab mereka. “oiya Nad, jangan lupa ya nanti pulang sekolah kita ada latihan band, ok” ucap Rizal. “hhmm.. oke deh InsyaAllah..” jawabku. Aku dan3 orang sahabatku juga punya sebuah band sekolah yang kami beri nama “The SKY”. kami juga punya jadwal latihan rutin, yaitu setiap hari Jumat dan Sabtu sepulang sekolah.
            Waktu menunjukkan pukul 16.00 WIB, bel sekolah pun berbunyi, tanda selainya kegiatan belajar mengajar disekolah. Sekarang waktunya untuk latihan band. Disini aku sebagai vokalisnya, siska dan Rizal sebagai gitaris,dan Reno sebagai drummer. Latihan kami pun berlangsung, seselai kita menyanyikan 3 buah lagu, handphoneku berbunyi tanda ada sms masuk, ternyata ayahku. Aku sudah disuruh untuk cepat pulang karena waktu sudah sore, sekarang sudah jam 17.00 WIB. Akhirnya latihan pada hari itu kami cukupkan dan kami memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing.
            Sesampainya aku dirumah, aku langsung menuju kekamarku. Tiba-tiba ada sebuah suara yang menghentikan langkahku. “Dari mana saja kamu jam segini baru pulang?” Tanya ayah dengan nada tinggi. “ abis latihan band yah..” jawabku. “apa?! Ayahkan sudah melarang kamu untuk latihan band ! kenapa kamu masih melanggarnya..!” ujarnya dengan nada yang semakin tinggi. Aku memang sudah pernah bilang pada ayah bahwa aku ingin masuk dalam band sekolah, tapi ayah melarangku, tapi setelah aku tanya bunda, ia mengizinkanku untuk masuk dalam band sekolah itu. Memang, selama ini aku latihan band tanpa sepengetahuan ayahku, karena biasana setiap aku pulang sekolah, ayah pasti belum ada dirumah, dia selalu pulang malam. Belum sempat aku menjawab ucapan ayah, bunda langsung membelaku. “Biarkan saja! Nadia juga punya hak untuk menentukan apa yang dia suka, kamu gak bisa ngelarang-ngelarang seenak kamu.. jangan egois dong kalo jadi ayah!” bunda membelaku. “Terserah saya dong! Dia juga anak saya, jadi saya berhak mengatur dia.. kamu aja yang terlalu memanjakan dia.. sekarang dia jadi berani melawan saya, ini semua pasti dari ajaran kamu kan! “ sahut ayah membela diri. “ dasar egois!! Gak pernah mau ngertiin perasaan orang lain..!!” ucap bunda. “Tutup mulut kamu!!” ayah semakin marah. “ udah yah..bund..!! kok jadi bertengkar gini sih??” Tanyaku heran. “ sudah Nadia, kamu kembali kekamar aja.” Perintah bunda. “aahhh..!! dasar kamu gak bener banget jadi ibu!!” ucap ayah sambil melangkah pergi meninggalkan aku dan bunda. “ada apa sih bund?” tianyaku lagi penasaran. “gak apa-apa.. udah kamu kekamar sana, terus mandi abis tu makan ya sayang.” Ucap bunda. “ baik bunda..” sahutku.
            Sejak kejadian tadi sore, ayah pergi dari rumah dan sampai malam ini belum pulang juga. Aku jadi sedikit khawatir dengan ayah. Aku lirik jam dinding dikamarku, sekarang sudah jam setengan dua belas, aku masih belum bisa tidur. Aku memutuskan untuk menuju dapur dan membuat segelas susu hangat. Setelah selesai membuat segelas susu,aku menuju kamar lagi. Saat aku melewati pintu kamar bunda, aku mendengar suara bunda yang sedang batuk, tapi menurutku batuknya tak seperti biasanya. Langsung kuketuk pintu kamar bunda, “ Bund, bunda kenapa? “ tanyaku khawatir. “gak apa apa sayang..” jawabnya. Lalu aku kembali menuju kamarku.
Akhir-akhir ini ayah dan bunda jadi sering bertengkar, aku tak mengerti apa yang terjadi.B Dan hampir disetiap malam aku mendengar suara batuk bunda, tapi setiap aku tanya, bunda selau jawab tak apa-apa, aku jadi khawatir. Sampai suatu hari sepulangnya aku dari sekolah, Aku menemukan amplop terbuka diatas meja makan, aku tak tau, langsung saja aku buka dan aku baca. Setelah kubaca, aku kaget. Aku tak menyangka, ternyata surat itu berisi surat perceraian ayah dan bunda. Tanpa sadar, air mataku langsung mengalir. Aku tak mau ayah dan bunda berpisah. Apa ini semua karena aku? :’(  aku duduk, sambil tetap menangis. Tiba-tiba aku mendengar suara pecahan gelas dari kamar bunda, aku langsung menuju kamar bunda dan aku kaget melihat bunda yang sudah terjatuh dilantai dengan banyak darah dari mulutnya. Aku tak tau harus berbuat apa.. aku hanya bisa menangis sejadi-jadinya dan berteriak  minta tolong..  kak Aisyah yang mendengar teriakanku langsung menuju kamar bunda dan ia juga kaget, dan langsung menelpon ambulan dan memberitahu ayah. Tak lama kemudian, ambulan pun datang dan bunda segera dibawa kerumah sakit. Aku masih menangis, tak tau lagi apa yang harus aku lakukan, kak Aisyah masih tetap menenangkan aku walaupun ia juga menangis. Aku dan kak Aisyah langsung menuju rumah sakit. Sesampainya dirumah sakit, kami menunggu diruang tunggu sampai dokter keluar ruangan. “Bagaimana keadaan bunda saya dok?” tanya kak Aisyah khawatir. “ maafkan kami, kami sudah berusaha sebisa kami, tapi ALLAH berkata lain. Ibu anda tak dapat kami selamatkan. Maafkan kami.” Jelas dokter. “APA??!! Gak mungkin..!! gak mungkin kak..!! aku gak mau kehilangan bunda kak..!! “ jawabku kaget, dan tambah menangis. Kak Aisyah berusaha tetap tegar dan tetap menenangkan hatiku. “Sudah sayang.. mungkin ini memang yang terbaik yang diberikan ALLAH untuk kita, kita harus sabar ya. Kita berdo’a aja agar bunda mendapatkan tempat terbaik disisiNYA.” Ucap kak Aisyah menenangkanku. Belum berhenti aku menangis, ayahpun datang menghampiri kami. “Ada apa sayang? Bunda kenapa?” tanya ayah. “Bunda udah gak ada yah,, bunda udah meninggal.. “ jawab kak Aisyah sambil menangis. Ayah yang tak dapat berkata-kata langsung meneteskan air matanya. Aku tau, walaupun ayah dan bunda sering bertengkar, ayah pasti masih menyayangi bunda. Iya juga tak mau kehilangan bunda. “ Ini semua salah saya.. kalau aja saya gak egois, mungkin gak seperti ini jadinya.. maafkan hamba ya ALLAH, hamba memang bukan suami dan ayah yang baik,maafkan aku bunda..maafkan ayah Aisyah, Nadia… maafkan ayah..” ucap ayah sambil terus menangis. Ia merasa sangat bersalah dan sangat meyesal. Tapi semua ini sudah terlambat. Bunda sudah pergi jauh ke surga. “udahlah yah.. ini semua bukan salah salah ayah, ini memang sudah takdirnya. Kami maafkan ayah kok yah.. maafin Nadia juga ya yah kalau Nadia serin bikin ayah marah..” ucapku sambil memeluk ayah dan kak Aisyah. “kalian memang anak-anak yang sholehah, ayah bangga sama kalian, maafin ayah ya sayang.” Ucap ayah, sambil memeluk kami erat-erat.
Satu minggu berlalu, semenjak kematian bunda, ayah jadi lebih perhatian pada aku dan kak Aisyah. Ayah juga sudah tak melarangku lagi untuk masuk dalam band sekola, malah ayah mendukungku sepenuhnya. 2 hari lagi band sekolahku akan ikut lomba disebuah acara karnaval. Ayah berjanji akan menonton band sekolahku. Aku dan sahabat-sahabatku berlatih lebih keras agar bisa memberikan yang terbaik untuk semua. Sahabat-sahabatku juga terus mensupportku dan menghibur hatiku. Sampai tiba saatnya hari ini aku tampil diacara karnaval. Kami mendapat nomor urut pertama, walaupun nervous kami tetap harus memberikan yang terbaik untuk semua penonton. Sampai tiba saatnya pengumuman pemenang lomba band sekolah. Dan tak kusangka saat pembawa acara menyebutkan nama sekolah yang menjadi juara pertama adalah “SMP Islam Karya Bangsa”. Kami langsung bersorak kegirangan, kami naik kepanggung dan meneima hadiahnya, setelah turun Dari panggung aku langsung menuju tempat ayah dan kakakku duduk, aku langsung memeluk mereka dengan erat. Aku berhasil membuat mereka bangga padaku. “selamat ya sayang.. kamu memang anak ayah yang paling THE BEST..!! “ ujar ayah sambil tetap memelukku. “Terimakasih ayah..!!! “ ucapku. Sahabat-sahabatku menghampiriku dan kami langsung berpelukan.. akhirnya cita-cita kami selama ini untuk membawa baik sekolah tercapai juga.. kami berjanji akan akan berlatih lebih keras lagi agar bisa lebih membawa nama baik sekolah kami tercinta. J
Malam ini aku teringat bunda. Aku rindu bunda. Semua ini berkat doa bunda selama ini. Aku ambil secarik kerta dan langsung aku tuliskan..



Dear Bundaku Tercinta..

Bunda, hari ini band sekolahku sudah berhasil memenangkan lomba dikarnaval tadi. Aku tau bunda juga pasti nonton kan? Terimakasih ya bund atas dukungan bunda selama ini.. mungkin kalau gak ada bunda, aku gak akan jadi seperti ini sekarang.. terimakasih banyak bunda.. mungkin hanya lewat secarik kertas ini aku sampaikan,aku berdo’a agar bunda diberikan tempat terbaik disisiNYA.. amin..aku sayang bunda sampai kapanpun..

I WILL ALWAYS LOVE YOU BUNDA..

Salam cinta dari putrimu
Nadia..
           
            I LOVE YOU BUNDA…!!!!! 



created by : Khoiriah