Laman

Change Background of This Blog!


Pasang Seperti Ini

Senin, 13 Februari 2012

(Bagian 4) Kau tetap SAHABATku..



Hari demi hari kulewati,sedikit demi sedikit berusaha menghilangkan keGALAUan yang ada pada diriku. Teman-teman disekitarku terus mensuportku untuk  melupakan dia. Saat aku sudah mulai berusaha melupakannya,dia selalu kembali masuk kedalam hidupku. Ini memang sulit,tapi harus aku jalani. Sampai suatu ketika, dia  mengatakan suatu hal padaku. Awalnya ia tak berani mengatakannya,tetapi aku terus membujuknya untuk memberitahu hal itu karena aku juga ingin mengetahuinya. Tadinya ia sempat tak jadi bicara,sampai aku mulai menunjukkan rasa kesalku padanya. Aku sempat berfikir,yasudahlah jika memang aku tak boleh tau hal itu.  Tapi dipagi harinya, ketika aku sedang iseng membuka facebook dan melihat-lihat profil facebooknya tak taunya dia sedang online saat itu, langsung saja kusapa dia lewat chatting. Tadinya dia terus mengelak dan tak mau memberitahukan hal itu padaku. Setelah beberapa lama aku tak membalas chatnya, ia pun akhirnya menceritakan semuanya. Dia  menceritakan suatu padaku,pengalamannya dimasa sekolah dulu. Kini aku mengerti, mengapa ia mengatakan ini padaku. Mungkin karna ia tak mau aku merasakan hal yang sama seperti yang pernah ia rasakan pada waktu sekolah dulu. Ia mengatakan padaku,bahwa dulu ia juga pernah merasakan hal yang sama dengan yang kurasakan saat ini yaitu JATUH CINTA. Kak fadil dulu juga pernah merasakan yang namanya PACARAN, tetapi semua itu tak berlangsung lama, ia merasakan yang namanya SAKIT HATI karna pacarnya itu. Semenjak kejadian itu, ia menanamkan komitmen pada dirinya untuk tidak berpacaran lagi. Ia sadar bahwa pacaran itu ternyata memang tidak baik, ia sampai melupakan kewajibannya sebagai seorang pelajar pada saat itu. Sekarang aku sadar, pacaran itu memang tidak baik. Lagi pula, aku juga mempunyai komitmen yang sama dengan dia, bahwa aku tak ingin pacaran.

Hari demi hari kulewati dengan tetap berusaha mengurangi perasaanku padanya, dibantu dengan sahabat-sahabat yang selama ini ada disekitarku. Aku punya 3 orang sahabat yang selalu mendukungku dalam hal positif apapun. Dira, Syarif dan Rizal mereka bertiga adalah sahabatku. Dira termasuk siswi yang cerdas disekolah terlebih dalam bidang bahasa inggris, sedangkan Syarif dan Rizal lebih menyukai bidang olah raga. Hari-hari ku lewati selalu bersama mereka, canda tawa serta air mata pun selalu ada diantara kita. Aku,Rizal dan Syarif duduk dikelas yang sama yaitu kelas 8.6, hanya saja Dira yang berbeda kelas dengan kami bertiga, Dira duduk dikelas 8.7 tapi hal itu tak menjadi alasan kami untuk selalu bersama. Kami sering sekali pulang sekolah bersama menaiki angkutan umum, karena kami juga dilatih oleh keluarga untuk menjadi anak yang mandiri. Aku bersahabat dengan mereka dari kelas 7, jadi sudah cukup mengenal sifat-sifat asli mereka. Dalam persahabatan kami pun juga pernah mengalami masalah, ya itu wajar dalam pertemanan. Mereka sudah aku anggap sebagai keluargaku sendiri, jika aku dalam masalah, aku lebih sering curhat pada mereka, mereka pun seperti itu. Kami saling memberi nasihat-nasihat dan jalan keluar yang memang bisa membantu menenangkan hati. Aku saying banget sama mereka, aku tak mau kehilangan sahabt seperti mereka. 

Disore hari, seperti biasa aku pulang sekolah bersama sahabat-sahabatku, tapi tak dengan Dira karna hari ini ia mengikuti ekskul bahasa inggris disekolah. Aku hanya pulang bertiga dengan Syarif dan Rizal. Seperti biasa, diperjalanan pasti ada bercandaan yang keluar dari mulut kami, tapi ada satu hal ingin kutanyakan pada Rizal soal teman sekelas kami juga yang menyukainya namanya Rita.

“Zal, gue boleh Tanya sesuatu gak?”, tanyaku.
“Apaan?”, jawab Rizal
“sebenernya lo suka juga ga si sama Rita?”, tanyaku penasaran
“Nggak, gue gak suka dia. Emang kenapa?” tanyanya ingin tau.
“trus, tanggepan lo tentang sikap dia sllama ini apa?” tanyaku masih penasaran.
“ Ya biasa aja, kalo emang itu bisa bikin dia semangat belajar ya bagus, pertahanin aja, tapi jangan sampe malah bikin dia turun” jelasnya
“oohh gitu, hahaha bagus bagus..” jawabku.

Sore itu aku pulang bersama mereka. Dimalam hari, HPku berbunyi tanda sms masuk. Langsung kubaca, sms  dari Rizal. 

“hai..” katanya
“iya.. knapa zal?” balasku
“hhmm gapapa, oiya bsok bisa ga tungguin ane pulang sekolah, tapi ane ada latihan futsal dulu, ada yang mau ane omongin, penting.” Pintanya
“ok deh!” balasku lagi..

Esok harinya sepulang sekolah, aku pun menunggunya selesai
latihan futsal. Saat dia sedang istirahat, aku pun menanyakan hal apa yang ingin dibicarakan. Akhirnya ia mengajakku untuk membicarakan hal itu.

                “ cepetan mau ngomong apaan?” tanyaku
                “aduh gue gak enak ngomongnya nih.” Jawabnya
                “yaelah udah cepetan mau ngomong mau ngomong apaan si?”  
                  Tanyaku penasaran.
               “ yaudah-yaudah iya.. hhmm iya gue mau jujur nih sama lo, tapi jangan bilang 
                 siapa-siapa ya,,gue Lagi suka sama seseorang, gue
                 gue suka sama lo..” katanya   
                “HAH..!!??” jawabku kaget
                “Serius..” katanya meyakinkan
                “wkwkwkwkwkw…. Hahahahahahahahaha….” Aku tertawa
                “pliss jangan bilang siapa-siapa ya,, pliiss..!!” mohonnya.
                “ hahahaha iya-iya tenang aja…” jawabku.

Dia langsung lari lagi ke lapangan untuk melanjutkan latihannya, aku pun masih terus tertawa mengingat yang dikatakannya tadi. Semenjak kejadian itu, dia jadi lebih sering mengirim sms padaku. Aku pun msih berusaha mempertahankan komitmenku diawal, AKU NGGAK MAU PACARAN. Aku berusaha menjelaskan hal itu padanya. Aku tetap menyayanginya sebagai SAHABATku, walau bagaimana  pun kau tetap sahabatku..

                                        ==> TO BE CONTINUED  <==

Tidak ada komentar:

Posting Komentar