Mentari
pagi memaksaku untuk membuka mataku. Kutatap jendela yang menghadap ke arah
mentari. Sinarnya menembus celah ventilasi. Bahkan mampu merambat lurus
menerjang kaca jendela. Berat rasanya ku meninggalkan tempat tidurku yang
berantakan itu. Tapi Bundaku sudah mengetuk pintu kamarku berulang ulang.
Terpaksa aku meninggalkan kamarku dengan langkah yang berat. “Nadia… ayo bangun
sayang, cepat mandi,nanti kamu telat kesekolah..” Panggil bunda sambil mengetuk
pintu kamarku. “Iya bundaa..” sahutku. Langsung saja kulangkahkan kakiku menuju
kamar mandi. Setelah 5 menit aku mandi, kini aku sudah rapih dan wangi, sekarang
aku siap berangkat kesekolah, tapi sbelum itu aku harus sarapan dulu. Sebenarna
sih aku paling malas yang namanya sarapan, tapi
karena bundaku yang memaksa, baiklah akan kuturuti. Oiya, namaku Nadia
Qurotunnissa, tapi bundaku dan kakakku biasa memanggilku Nadia. Kini aku duduk dikelas delapan, di “SMP
Islam Karya Bangsa” diJakata. Aku tinggal bersama Ayah,Bunda dan seorang kakak perempuanku,
Aisyah namanya, ia duduk dikelas sebelas di “SMA Kartini”. Kurasa suasana pagi
ini ada yang berbeda, ternyata benar, biasanya kami duduk berempat, aku,ayah
bunda dan kak Aisyah, tapi pagi ini kami hanya bertiga, ayah sudah berangkat
sejak subuh tadi sebelum aku bangun. aku mulai tak mengerti, entah kenapa
akhir-akhir ini aku jarang sarapan bersama ayah, setiap kutanya bunda jawabanya
selalu tak tau dan langsung mengalihkan
pembicaraan. Aku jadi semakin bingung, sebenarnya ada apa sih??
Waktu
menunjukkan pukul 06.30 WIB, aku harus berangkat sekolah supaya tak telat. Aku berangkat
bersama kakaku yang mengendarai motor kesekolahnya, karena sekolah kak Aisyah
melawati jalan sekolahk, jadinya aku selalu berangkat bersama dia. Sesampainya
disekolah, aku langsung menuju ruang kelasku, kelas 8.7. aku disambut dengan senyuman
manis dari 3 orang sahabatku Siska, Reno, dan Rizal. Merek adalah sahabat
terbaikku. Kami sudah hamper tiga tahun bersahabat sejak dari SD. Kami selalu
bersama, canda tawa dan air matapun kita lewati bersama. Siska termasuk siswi yang
cerdas dikelasku, terlebih dalam bidang
Bahasa Inggris,sedangkan Reno menyukai bidang olahraga dan Rizal menyukai
matematika. Aku sangat sayang sama mereka, bagiku mereka adalah sahabat yang hampir
sempurna dihidupku. J “assalamu’alaikum
semua.. “ sapaku.”waalaikumsalam…” jawab mereka. “oiya Nad, jangan lupa ya
nanti pulang sekolah kita ada latihan band, ok” ucap Rizal. “hhmm.. oke deh
InsyaAllah..” jawabku. Aku dan3 orang sahabatku juga punya sebuah band sekolah
yang kami beri nama “The SKY”. kami juga punya jadwal latihan rutin, yaitu
setiap hari Jumat dan Sabtu sepulang sekolah.
Waktu
menunjukkan pukul 16.00 WIB, bel sekolah pun berbunyi, tanda selainya kegiatan
belajar mengajar disekolah. Sekarang waktunya untuk latihan band. Disini aku
sebagai vokalisnya, siska dan Rizal sebagai gitaris,dan Reno sebagai drummer. Latihan
kami pun berlangsung, seselai kita menyanyikan 3 buah lagu, handphoneku berbunyi
tanda ada sms masuk, ternyata ayahku. Aku sudah disuruh untuk cepat pulang
karena waktu sudah sore, sekarang sudah jam 17.00 WIB. Akhirnya latihan pada
hari itu kami cukupkan dan kami memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing.
Sesampainya
aku dirumah, aku langsung menuju kekamarku. Tiba-tiba ada sebuah suara yang
menghentikan langkahku. “Dari mana saja kamu jam segini baru pulang?” Tanya ayah
dengan nada tinggi. “ abis latihan band yah..” jawabku. “apa?! Ayahkan sudah
melarang kamu untuk latihan band ! kenapa kamu masih melanggarnya..!” ujarnya
dengan nada yang semakin tinggi. Aku memang sudah pernah bilang pada ayah bahwa
aku ingin masuk dalam band sekolah, tapi ayah melarangku, tapi setelah aku tanya
bunda, ia mengizinkanku untuk masuk dalam band sekolah itu. Memang, selama ini
aku latihan band tanpa sepengetahuan ayahku, karena biasana setiap aku pulang
sekolah, ayah pasti belum ada dirumah, dia selalu pulang malam. Belum sempat
aku menjawab ucapan ayah, bunda langsung membelaku. “Biarkan saja! Nadia juga
punya hak untuk menentukan apa yang dia suka, kamu gak bisa ngelarang-ngelarang
seenak kamu.. jangan egois dong kalo jadi ayah!” bunda membelaku. “Terserah
saya dong! Dia juga anak saya, jadi saya berhak mengatur dia.. kamu aja yang
terlalu memanjakan dia.. sekarang dia jadi berani melawan saya, ini semua pasti
dari ajaran kamu kan! “ sahut ayah membela diri. “ dasar egois!! Gak pernah mau
ngertiin perasaan orang lain..!!” ucap bunda. “Tutup mulut kamu!!” ayah semakin
marah. “ udah yah..bund..!! kok jadi bertengkar gini sih??” Tanyaku heran. “
sudah Nadia, kamu kembali kekamar aja.” Perintah bunda. “aahhh..!! dasar kamu gak
bener banget jadi ibu!!” ucap ayah sambil melangkah pergi meninggalkan aku dan
bunda. “ada apa sih bund?” tianyaku lagi penasaran. “gak apa-apa.. udah kamu
kekamar sana, terus mandi abis tu makan ya sayang.” Ucap bunda. “ baik bunda..”
sahutku.
Sejak
kejadian tadi sore, ayah pergi dari rumah dan sampai malam ini belum pulang juga.
Aku jadi sedikit khawatir dengan ayah. Aku lirik jam dinding dikamarku,
sekarang sudah jam setengan dua belas, aku masih belum bisa tidur. Aku memutuskan
untuk menuju dapur dan membuat segelas susu hangat. Setelah selesai membuat
segelas susu,aku menuju kamar lagi. Saat aku melewati pintu kamar bunda, aku
mendengar suara bunda yang sedang batuk, tapi menurutku batuknya tak seperti
biasanya. Langsung kuketuk pintu kamar bunda, “ Bund, bunda kenapa? “ tanyaku khawatir.
“gak apa apa sayang..” jawabnya. Lalu aku kembali menuju kamarku.
Akhir-akhir
ini ayah dan bunda jadi sering bertengkar, aku tak mengerti apa yang terjadi.B
Dan hampir disetiap malam aku mendengar suara batuk bunda, tapi setiap aku tanya,
bunda selau jawab tak apa-apa, aku jadi khawatir. Sampai suatu hari sepulangnya
aku dari sekolah, Aku menemukan amplop terbuka diatas meja makan, aku tak tau,
langsung saja aku buka dan aku baca. Setelah kubaca, aku kaget. Aku tak menyangka,
ternyata surat itu berisi surat perceraian ayah dan bunda. Tanpa sadar, air
mataku langsung mengalir. Aku tak mau ayah dan bunda berpisah. Apa ini semua
karena aku? :’( aku duduk, sambil tetap
menangis. Tiba-tiba aku mendengar suara pecahan gelas dari kamar bunda, aku
langsung menuju kamar bunda dan aku kaget melihat bunda yang sudah terjatuh
dilantai dengan banyak darah dari mulutnya. Aku tak tau harus berbuat apa.. aku
hanya bisa menangis sejadi-jadinya dan berteriak minta tolong..
kak Aisyah yang mendengar teriakanku langsung menuju kamar bunda dan ia
juga kaget, dan langsung menelpon ambulan dan memberitahu ayah. Tak lama
kemudian, ambulan pun datang dan bunda segera dibawa kerumah sakit. Aku masih
menangis, tak tau lagi apa yang harus aku lakukan, kak Aisyah masih tetap
menenangkan aku walaupun ia juga menangis. Aku dan kak Aisyah langsung menuju
rumah sakit. Sesampainya dirumah sakit, kami menunggu diruang tunggu sampai
dokter keluar ruangan. “Bagaimana keadaan bunda saya dok?” tanya kak Aisyah
khawatir. “ maafkan kami, kami sudah berusaha sebisa kami, tapi ALLAH berkata
lain. Ibu anda tak dapat kami selamatkan. Maafkan kami.” Jelas dokter. “APA??!!
Gak mungkin..!! gak mungkin kak..!! aku gak mau kehilangan bunda kak..!! “
jawabku kaget, dan tambah menangis. Kak Aisyah berusaha tetap tegar dan tetap
menenangkan hatiku. “Sudah sayang.. mungkin ini memang yang terbaik yang
diberikan ALLAH untuk kita, kita harus sabar ya. Kita berdo’a aja agar bunda
mendapatkan tempat terbaik disisiNYA.” Ucap kak Aisyah menenangkanku. Belum berhenti
aku menangis, ayahpun datang menghampiri kami. “Ada apa sayang? Bunda kenapa?”
tanya ayah. “Bunda udah gak ada yah,, bunda udah meninggal.. “ jawab kak Aisyah
sambil menangis. Ayah yang tak dapat berkata-kata langsung meneteskan air
matanya. Aku tau, walaupun ayah dan bunda sering bertengkar, ayah pasti masih
menyayangi bunda. Iya juga tak mau kehilangan bunda. “ Ini semua salah saya.. kalau
aja saya gak egois, mungkin gak seperti ini jadinya.. maafkan hamba ya ALLAH,
hamba memang bukan suami dan ayah yang baik,maafkan aku bunda..maafkan ayah
Aisyah, Nadia… maafkan ayah..” ucap ayah sambil terus menangis. Ia merasa
sangat bersalah dan sangat meyesal. Tapi semua ini sudah terlambat. Bunda sudah
pergi jauh ke surga. “udahlah yah.. ini semua bukan salah salah ayah, ini
memang sudah takdirnya. Kami maafkan ayah kok yah.. maafin Nadia juga ya yah
kalau Nadia serin bikin ayah marah..” ucapku sambil memeluk ayah dan kak
Aisyah. “kalian memang anak-anak yang sholehah, ayah bangga sama kalian, maafin
ayah ya sayang.” Ucap ayah, sambil memeluk kami erat-erat.
Satu minggu
berlalu, semenjak kematian bunda, ayah jadi lebih perhatian pada aku dan kak
Aisyah. Ayah juga sudah tak melarangku lagi untuk masuk dalam band sekola,
malah ayah mendukungku sepenuhnya. 2 hari lagi band sekolahku akan ikut lomba
disebuah acara karnaval. Ayah berjanji akan menonton band sekolahku. Aku dan
sahabat-sahabatku berlatih lebih keras agar bisa memberikan yang terbaik untuk
semua. Sahabat-sahabatku juga terus mensupportku dan menghibur hatiku. Sampai tiba
saatnya hari ini aku tampil diacara karnaval. Kami mendapat nomor urut pertama,
walaupun nervous kami tetap harus memberikan yang terbaik untuk semua penonton.
Sampai tiba saatnya pengumuman pemenang lomba band sekolah. Dan tak kusangka
saat pembawa acara menyebutkan nama sekolah yang menjadi juara pertama adalah “SMP
Islam Karya Bangsa”. Kami langsung bersorak kegirangan, kami naik kepanggung
dan meneima hadiahnya, setelah turun Dari panggung aku langsung menuju tempat
ayah dan kakakku duduk, aku langsung memeluk mereka dengan erat. Aku berhasil
membuat mereka bangga padaku. “selamat ya sayang.. kamu memang anak ayah yang
paling THE BEST..!! “ ujar ayah sambil tetap memelukku. “Terimakasih ayah..!!! “
ucapku. Sahabat-sahabatku menghampiriku dan kami langsung berpelukan.. akhirnya
cita-cita kami selama ini untuk membawa baik sekolah tercapai juga.. kami
berjanji akan akan berlatih lebih keras lagi agar bisa lebih membawa nama baik
sekolah kami tercinta. J
Malam ini
aku teringat bunda. Aku rindu bunda. Semua ini berkat doa bunda selama ini. Aku
ambil secarik kerta dan langsung aku tuliskan..
Dear Bundaku Tercinta..
Bunda, hari ini band sekolahku sudah berhasil memenangkan lomba dikarnaval
tadi. Aku tau bunda juga pasti nonton kan? Terimakasih ya bund atas dukungan
bunda selama ini.. mungkin kalau gak ada bunda, aku gak akan jadi seperti ini
sekarang.. terimakasih banyak bunda.. mungkin hanya lewat secarik kertas ini
aku sampaikan,aku berdo’a agar bunda diberikan tempat terbaik disisiNYA..
amin..aku sayang bunda sampai kapanpun..
I WILL ALWAYS LOVE YOU BUNDA..
Salam cinta dari putrimu
Nadia..
I LOVE YOU BUNDA…!!!!!
created by : Khoiriah